Penyuluhan Peningkatan Demokrasi untuk Rakyat
Hari ini,16 Maret 2022, saya berkesempatan melakukan pendalaman demokrasi di Kecamatan Bagan Sinembah Raya disingkat Basira. Saya katakan, Basira ini diambil dari bahasa Arab, artinya kabar gembira. Maka masyarakat Basira tentunya akan senantiasa memberi kabar gembira, termasuk urusan demokrasi.
Ternyata di lapangan, selain tentunya terdapat beragam kabar kegembiraan, namun dinamika di berbagai momentunm elektoral tak selamanya membawa berita gembira. Begitulah kesan saya saat mendengar setiap pikiran autentik dari para datuk Penghulu dan lurah di Basira.
Demokrasi meniscayakan partisipasi. Begitupun penyuluhan yang ditaja oleh Kesbangpol Kabupaten Rokan Hilir. Metode penyuluhan sengaja dirancang dengan pendekatan partisipatoris. Apalagi pesertanya mayoritas telah banyak makan garam dalam dunia kepemiluan dan demokrasi. Peserta adalah pusat pembelajaran itu sendiri.
Banyak persoalan yang mereka lontarkan terkait pembangunan demokrasi. Semua terungkap saat forum dibuat egaliter, dialogis, dan respek. Beberapa simulasi kami buat dengan contoh kasus. Mereka akan memberi komentar dari kasus-kasus tersebut. Kami menganalisis, membangun jembatan ide, dan mendialogkan dengan peserta.
Bersyukur kehadiran Opung Gusti Marpaung dari Kesbangpol Rohil, Tua Panggabean Nasution dari KPU Rohil, dan Sayuri dari Bawaslu Rohil, menambah energi positif untuk forum penyuluhan. Berbagai persoalan mengemuka, dan dapat dijawab serta dicari sintesanya secara langsung oleh Komisioner KPU/Bawaslu Rokan Hilir maupun Kesbangpol Rohil.
Tantangan yang menyeruak dari para peserta, termasuk dari salah satu peserta perempuan di antaranya adalah soal mewujudkan "kedaulatan suara" pemilih. Bagi mereka, hal terpenting yang menjadi pekerjaan rumah adalah bagaimana suara pemilih benar-benar asli dari hati mereka.
Secara umum, peserta masih optimis ada peluang memperbaiki keadaan. Meski terdapat juga nada pesimis. Karena itu, penyuluhan ini dirancang oleh Kesbangpol Rohil untuk menumbuhkan semangat baru dalam membangun demokrasi.
Ada kesadaran bersama, bahwa demokrasi tak menampik ada kekurangan, namun demokrasilah yang saat ini dipandang terbaik.
.Jangkar kekuatan rakyat telah dipasang. Semoga jangkar itu akan menjadi kekuatan baru dalam rangka menambatkan prinsip-prinsip demokrasi seperti kejujuran, egaliterian, kebebasan yang bertanggungjawab, pemilu yang adil, dan sumber daya manusia berintegritas.
Apa yang telah dilakukan oleh Kesbangpol Rokan Hilir tentu saja bisa menjadi praktik baik, untuk diikuti oleh lembaga terkait di Kabupaten/Kota lain di Provinsi Riau. Saya berkeyakinan, semakin banyak lembaga publik berpartisipasi dalam upaya mendorong lahirnya kualitas demokrasi, maka semakin baik pula hasil yang kita harapkan. Semoga ihtiar baik dengan niat baik dari Kesbangpol, KPU, dan Bawaslu berbuah manis.
Terima Kasih Kesbangpol Rokan Hilir yang memberi kepercayaan khususnya kepada KPU Rokan Hilir sebagai rekan kerja strategis dalam upaya meningkatkan kualitas Partisipasi, dan/atau Demokrasi.
Di akhir forum, ada kabar gembira dari para Penghulu di Basira, dan inilah saya kira cermin kegembiraan dari makna Basira itu sendiri, yakni mereka siap sedia, secara bergembira pula, bersuka cita menyukseskan Pemilu tahun 2024. Sekali lagi, untuk menyukseskan Pemilu serentak 2024.
Terima Kasih,
Nugroho Noto Susanto
Selengkapnya